Sejarah HTML

Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee, KBE (TimBL atau TBL) (lahir di London, Inggris, 8 Juni 1955; umur 59 tahun) adalah penemu World Wide Web dan ketua World Wide Web Consortium, yang mengatur perkembangannya.

Pada 1980, ketika masih seorang kontraktor bebas di CERN, Berners-Lee mengajukan sebuah proyek yang berbasiskan konsep hiperteks (hypertext) untuk memfasilitasi pembagian dan pembaharuan informasi di antara para peneliti. Dengan bantuan dari Robert Cailliau dia menciptakan sistem prototipe bernama Enquire.

Setelah meninggalkan CERN untuk bekerja di John Poole’s Image Computer Systems Ltd, dia kembali pada 1984 sebagai seorang rekan peneliti. Dia menggunakan ide yang mirip yang telah dia gunakan pada Enquire untuk menciptakan World Wide Web, di mana dia mendesain dan membangun browser yang pertama (bernama WorldWideWeb dan dikembangkan dalam NeXTSTEP) dan server web pertama yang bernama httpd.

Situs web pertama yang dibuat Berners-Lee (dan oleh karena itu ia juga merupakan situs web pertama) beralamat di info.cern.ch (telah diarsip) dan dimasukkan online untuk pertama kalinya pada 6 Agustus 1991.

Pada 1994, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology.

Hingga kini, Berners-Lee masih tetap rendah hati dan tidak berkeinginan untuk mendapatkan status populer. Banyak yang masih tidak mengetahui kekuatan karya pria ini, World Wide Web.

Salah satu kontribusi terbesarnya dalam memajukan World Wide Web adalah dengan tidak mempatenkannya sehingga masih dapat digunakan secara bebas.

HTML 1.0

HTML 1.0 merupakan versi pertama dari HTML. Hanya sedikit orang yang terlibat dalam pembuatan website pada saat itu dan tag yang ada masih sangat terbatas. Kemampuan yang dimiliki versi 1.0 ini antara lain heading, paragraph, hypertext, list, serta cetak tebal dan miring pada teks. Versi ini juga mendukung peletakan image pada dokumennya tanpa memperbolehkan meletakkan teks disekelilingnya (wrapping).

HTML 2.0

HTML 2.0 mencakup semua fitur pada HTML 1.0 namun ada beberapa penambahan fitur. HTML 2.0 adalah standar untuk desain website sampai Januari 1997 dan didefinisikan banyak fitur inti HTML untuk pertama kalinya. Pada versi ini, penambahan kualitas HTML terletak pada kemampuannya untuk menampilkan suatu form pada dokumen. Dengan adanya form ini, maka kita dapat memasukkan nama, alamat, serta saran atau kritik. HTML versi 2.0 ini merupakan pionir dari adanya homepage interaktif.

HTML 3.0

Dari masa ke masa jumlah pengguna HTML semakin banyak dan versi sebelumnya telah menawarkan beberapa teknologi yang cukup atau layak menyebut mereka sebagai webmaser. Namun para pengguna tersebut merasa kurang dengan kemampuan dan tag HTML tersebut. Mereka ingin meningkatkan tampilan situs mereka.

Permasalahan inilah yang mendasari sebuah perusahaan yang bernama Netscape (perusahaan yang menjadi pemimpin di pasar browser saat itu. Browser yang mereka hasilkan adalah Netscape Navigator.) memperkenalkan tag properti baru dan atribut baru ke dalam browser mereka. Kemampuan baru ini disebut tag Netscape Extension. Hal in menyebabkan masalah baru seperti yang dilakukan oleh browser lain untuk meniru hasil dari tag tersebut dengan tujuan agar browser lain tidak ketinggalan. Akan tetapi usaha yang dilakukan oleh browser lain tidak berjalan dengan baik. Jadi ketika orang menggunakan tag Netsacepe ET, maka hasilnya akan terlihat tidak baik atau acak – acakan pada browser lain. Hal inilah yang menyebabkan kebingungan para pioner markup.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Dave Raggett memperkenalkan rancangan baru HTML. Rancangan baru inilah yang menjadi HTML 3.0. Versi ini terdiri atas beberapa tag baru dan pengembangan kemampuan dari tag html versi – versi sebelumnya. Sayangnya versi HTML ini tidak didukung dengan kemampuan browser pada saat itu. Browser lamban untuk menampilkan hasil HTML sehingga para webmaster tidak menggunakan versi ini.

Untungnya orang – orang mencatat versi HTML ini sehingga perbaikan di masa depan dapat dilakukan dengan baik. Fasilitas tambahan pada versi ini adalah table.

HTML 3.2

Jumlah tag khusus browser semakin bertambah sehingga perlu sebuah standarisasi agar tidak menimbulkan kerancuan tag di masa mendatang. Oleh karena itu pada tahun 1994 didirikanlah World Wide Web Consortium atau sering disingkat W3C untuk membakukan bahasa dan tetap berkembang ke arah yang lebih baik dan terarah. Proyek pertama mereka disebut WILBUR yang kemudian lebih dikenal dengan HTML 3.2. Versi ini merupakan perubahan yang sangat cepat dan sesuai dengan standar yang telah dibuat, sehingga meninggalkan tag yang telah diperkenalkan oleh Netscape dan tidak menjadikan tag tersebut sebagai standar baru.

HTML 4.0

HTML 4.0 adalah evolusi besar standar HTML, dan iterasi terakhir dari HTML klasik. Pada awal pembangunan itu proyek ini bernam COUGAR. Sebagian besar fungsi baru yang dibawa saat itu adalah semua tag yang ada pada HTML 3.0, serta sejumlah hiasan pada tag lama, fokus pada internasionalisasi, dan dukungan untuk bahasa presentasi baru HTML mendukung, Cascading stylesheet.

HTML 4.0 direkomendasikan oleh W3C pada bulan Desember 1997 dan menjadi standar resmi pada bulan April 1998 dukungan Browser dilakukan dengan sungguh – sungguh mengejutkan oleh Microsoft pada browser Internet Explorer mereka, dan memimpin pasar IE5 (dan penggantinya saat IE6) memiliki dukungan yang sangat baik untuk hampir semua tag baru dan atribut. Sebagai perbandingan, Netscape Navigator 4.7 sangat cacat itu tidak kompeten dengan HTML 4.0 bahkan CSS dasar. Browser modern adalah kemajuan besar.

Setelah HTML 4.0 keluar untuk sementara waktu, dokumentasi direvisi dan diperbaiki dengan sedikit demi sedikit dan disebut HTML 4.01; versi final dari spesifikasi.

XHTML 1.0

Pada awal abad ke-21, W3C mengeluarkan XHML 1.0. Sejak 26 Januari 2000 XHTML 1.0 dan HTML 4.0 merupakan tag standar gabungan. Tidak banyak penambahan tag dan atribut di XHTML akan tetapi terdapat peningkatan dari segi aksesibilitas dan fungsionalitas.

HTML 5.0

Setelah HTML 4.01 dan XHTML 1.0, orang – orang beralih pada rancangan baru yaitu XHTML 2.0. Pada saat itu juga, pengembang web terus berinovasi, meretas fungsionalitas baru ke dalam website dan browser. Langkah yang telah dilakukan XHTML 2 tampak sangat membosankan dan tidak realistis. Hal ini merupakan indikator untuk merubah atau diperlukannya pendekatan baru.

Saat itu juga penggemar teknologi web pragramatis, programmer browser dan penulis khusus mulai membangun sesuatu sendiri di luar prosedur yang telah ditetapkan oleh W3C. Mereka menyebutnya Web Hyoertext Application Technology Working Group (WHATWG) dan mengembangkan spesifikasi baru. Setelah melakukan kajian W3C menyimpulkan bahwa HTML masih menjadi masa depan dari teknologi web. Proyek pengembangan XHTML 2 tidak dilanjutkan dan HTML5 menjadi spesifikasi baru

HTML5 dirancang untuk web, baik sekarang maupun di masa depan. Spesifikasi inilah yang akan kita gunakan selama beberapa dekade, sehingga proses pembangunan yang relatif lambat dan dipertimbangkan. Banyak bagian akan akrab, tapi ada juga banyak elemen baru, atribut dan kemampuan yang menjadi kejutan.

Irsyad Jamal Pratama Putra

Mahasiswa D3 Manajemen Informatika ex-Politeknik Telkom ex-Telkom Applied Science School School of Applied Science atau Fakultas Ilmu Terapan Telkom University tepatnya peminatan SDV atau Software Development. Kadiv Web Development di Central Computer Improvement. Hobby backpacking dan berenang. Senang dengan teknologi dan beberapa perkembangannya walaupun bukan mata kuliah SDV. Think out of the box jika ada yang berbuat salah.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *